Dengan jatuhnya cabinet
Sjahrir ketiga. Presiden Soekarno menunjuk tiga formatur kabinet: Mr.Amir
Sjarifoedin, Dr.Soekiman, dan A.K Gani untuk membentuk kabinet koalisa.
Akhirnya Presiden Soekarno mengangkat Mr.Amir Sjarifoeeddin sebagai perdana
menteri. Dibentuklah kabinet Amir Sjarifoeddin berumur sekitar 7 bulan, 3 Juli
1947 – 23 Januari 1948.
Persetujuan Renville
sangat merugikan bangsa Indonesia karena menyebabkan menyempitnya wilayah RI
dan memperlemah sistem pertahanan Indonesia. Persetujuan Renville juga tidak
menguntungkan pihak Belanda karena dari segi politik Belanda dirugikan dengan
masuknya RI kedalam RIS yang akan menyebabkan kegentingan hubungan Republik
Indonesia dengan Belanda. Oleh karena itu, Belanda memanfaatkan situasi
gencatan senjata pasca perjanjian Renville untuk bersiap-siap menyerang wilayah
RI dan merebut pemerintahan RI.
Pasca perjanjian
sebagai hasil persetujuan Renville, pihak Republik itu harus menguasai TNI
karenanya pada bulan februari 1948 Divisi Siliwanngi hijrah ke Jawa Tengah.
Persetujuan lebih merugikan Republik Indonessia dibandingkan dengan persetujuan
Linggarjati. Gencatan senjata yang berulang-ulang dan menempatkakn Republik
Indonesia pada kedudukan yang bertambah sulit. Kesulitan itu juga dikarenakan
blockade ekonomi yang dilakukan Belanda dengan begitu ketat. Adanya perjanjian
ini menimbulkan ada kekuatan politis yang justru menguntungkan pihak Belanda
dan ini memungkinkan sebuah jalan kekuasaan yang lebih luas untuk Belanda itu
sendiri sehingga memiliki daulat yang begitu penuh atas berbagai wilayah di
Indonesia sampai dengan RIS itu terbentuk. Dengan adanya blockade ini akan
membuat perjuangan bangsa dan pasukan yang membela tanah air akan semakin berat
dalam mencapai berbagai tujuan awalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar