Apabila ditinjau dari segi
dimensinya maka hakikat manusia dapat dibedakan menjadi:
1.
Makhluk individu, bahwa manusia sebagai makhluk
individu mempunyai cirri-ciri atau kekhasan tersendiri karena itu manusia juga
disebut sebagai makhluk yang unik. Individualisme manusia itu menampilkan
sifat-sifat karakteristik yang khas unik tidak ada kembarannya dari struktur
kepribadian. Jadi terdapat kebsahan mengenai variasi dan perbedaan alami pada
setiap manusia. Pendidikan diharapkan dapat memberikan bantuan supaya mampu
menolong diri sendiri.
2.
Makhluk sosial, bahwa manusia sebagai makhluk
sosial mempunyai sifat sosialitas yang menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan
manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar tujuan setiap anak dan kelompoknya.
Setiap manusia hidup dan ingin hidup teris menerus didalma kelompoknya dnegan
bermacam-macam variasi manusia terlibat dalam kehidupan sosial waktu. Interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana
tingkah laku individu satu mempengaruhi atau memperbaiki tingkah laku individu
lainnya. Maka tugas pendidikan mengembangkan semua aspek sosial sehingga
manusia sebagai makhluk sosial mampu berperan dan mampu menyesuaikan diri dngan
masyarakat.
3.
Makhluk Psikofisik, bahwa manusia merupakan
totalitas jasmani rohani. Setip bagian tubuh dan kegiatan organisme yang
biologis sifatnya pasti mengabdikan diri kepada aktivitas phsikhis juga
sebaliknya karena itu totalitas psikofisik harus dijadikan titik awal dari
pemahaman untuk semua kegiatan dalam mendidik.
4.
Makhluk Monodualisme, bahwa manusia sebagai
makhluk monodualisme tidak dapat memisahkan antara jiwa dan raga sebagai satu
kesatuan dalam perkembangannya. Pendidikan yag diberikan kepada peserta didik
diharapkan seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan
pendidikan tidak tercapai jika hanya mengutamakan salah satu aspek saja
melainkan upaya pendidikan mengembangkan ketiga aspek secara harmonis sehingga
manusia mampu memenuhi segala kebutuhannya.
5.
Makhluk bermoral, bahwa manusia yang normal pada
intinya mampu mengambil keputusan susila dan mampu membedakan hal-hal yang baik
dan buruk. Selain itu juga mampu membedakan hal yang benar dan yang salah untuk
kemudian mengarahkan hidupnya ke tujuan-tujuan yang berrati sesuai dengan
pilihan dan keputusan hati nurani dalam mempertimbangkan baik atau buruknya dan
salah atau benar.
6.
Makhluk Religius, bahwa manusia sebagai makhluk
Tuhan dan sekaligus mengandung kemungkinan baik dan jahat, sesuai dengan pandangan
manusia itu sendiri sebgai makhluk Tuhan manusia mempunyai sifat nafsu-nafsu
baik maupun jahat.
7.
Makhluk Berpikir, bahwa manusia itu mempunyai akal
dan budi. Akal digunakan untuk berpikir agar menjadi manusia yang berbudi
manusia disebut juga dengan Homo Sapiens yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan
untuk berilmu pengetahuan. Salah satu insting manusia selalu cenderung ingin
mengetahui segala sesuatu di sekelilingnya yang belum diketahuinya. Karena
hasrat manusia untuk mengetahui sesuatu muncul ilmu filsafat. Filsafat berasal
dari Yunani yaitu Philos yang artinya gemar dan Shopia yang artinya suka
berpikir secara mendalam untuk mencapai kebijaksanaan dan pengetahuan.
8.
Makhluk Berketerampilan , bahwa manusia sudah
mempunyai bakat dan minat masing-masing dalam mengembangkan keterampilannya
pendidikan dijadikan pula sarana untuk mengarahkan dalam berkarya dan
bertanggung jawab sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar