Ramadhan yang terambil dari akar
kata yang berarti membakar atau mengasah yang dimana karena pada bulan penuh
berkah ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar akibat kesadaran dan amal
shalehnya. Berpuasa selama sebulan full usaha manusia yang sekuat-kuatnya
semampu-mampunya dalam menahan rasa lapar dan haus seharian dari terbit fajar
hingga terbenamnya matahari. Karena hakikatnya berpuasa ini benih-benih yang
ditaburkan untuk mengantarkan kepada bersikap dan bersifat dengan sikap dan
sifat Allah SWT supaya menghiasi
mewarnai tingkah laku serta cara berpikir diri pribadi. Kewajiban berpuasa ini
dibebankan oleh Allah SWT akan tetapi manusia akan mewajibkan dengan
kehendaknya yang menyadari sangat banyak manfaat dibalik selama menjalankan
puasa selama sebulan full ini. Puasa menahan diri untuk tidak makan dan minum
ada juga yang melaksanakannya demi kesehatan dan kelangsingan tubuhdan
memanfaatkan untuk membersihkan jiwa membebaskan diri dari segala dosa dan
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap tekad pada diri manusia yang
disertai dengan kesadaran hanya akan membuahkan sikap keras kepala sedangkan
tidak terpenuhinya ketenangan yang akan membawa kecemasan dan kegelisahan.
Peranan dalam berpuasa inilah yang akan membina mutu dan kualitas manusia dan
masyarakat untuk menghadapi kebutuhan masa kini dan masa depan untuk
kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi selama hidup maupun untuk mencapai
kesuksesan dan keberhasilan didunia. Maka dari itu, puasa juga dibutuhkan oleh
manusia kaya atau miskin, pandai atau bodoh dalam kedudukannya sebagai pribadi
demi memelihara diri. Puasa juga telah ditetapkan dalam Al-Qur’an telah
diwajibkan oleh Allah maupun atas kesadaran manusia “Hai orang-orang yang
beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada
umat-umat sebelum kamu agar kamu dapat bertakwa” QS Al-baqarah 183”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar