Minggu, 25 Desember 2016

PERBEDAAN SISTEM POLITIK



Beberapa sistem politik pada Negara-negara berkembang pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1.     Sistem Politik Otokrasi Tradisional
a.    Kebaikan Bersama
Faktor pemahaman dua hal yaitu persamaan dan kebebasan politik individu selain itu terdapat dua macam perbandingan yaitu kebutuhan material dan kolektivisme dengan individualisme. Sistem ini beserta cirri-cirinya kurang menekankan pada persamaan akan tetapi menekankan pada stratifikasi ekonomi. Kebebasan individu kurang dijamin tetapi lebih menekankan pada prilaku kelompok kecil penguasa dan kolektivisme yang berdasarkan pada kekerabatan daripada individualisme.
b.    Identitas Bersama
Faktor yang mempersatukan masyarakat dalam sistem politik yaitu sistem primordial seperti agama, suku bangsa, dan ras. Faktor-faktor tersebut sering menjelma terhadap kepribadian. Maka dariitu pemimpin menjadi lambang kebersamaan untuk itu ikatan keturunan suku bangsa dan agama terwujud dalam diri seorang pemimpin yang dominan (otokrat).
c.    Hubungan Kekuasaan
Kekuasaan dalam sistem ini cenderung bersifat pribadi, negatif dan sebagian kecil bersifat konsensus. Kekuasaan otokrat tidak hanya memiliki peranan simbolis akan tetapi kekuasaan nyata karena merupakan personifikasi identitas bersama dan lembaga –lembaga politik yang ada. Maka dariitu menyerahkan kekuasaan kepada para pejabat pemerintah akan tetapi kualitas pribadinya sangat menentukan cara dan corak kekuasaan dalam sistem ini.
d.    Legitimasi Kewenangan
Kewenangan otokrat bersumber dan berdasarkan tradisi karena memiliki kewenangan keturunan dari pemimpin terdahulu, para pendahulunya terpandang masyarakat sebagai orang yang harus memerintah. Oleh karena itu tradisi ini terus dipertahankan oleh keturunan otokrat selain itu masyarakat mengakui dan menaati kewenangan otokrat karena tradisi secara turun temurun.
e.    Hubungan Ekonomi dan Politik
Dalam hal hubungan ekonomi dan politik selain terdapat jurang politik yang lebar antara penguasa dan masyarakat di pedesaan juga terdapat jurang yang lebar pula antara otokrat dan kelompok kecil dan elit penguasa sebagai pemegang kekayaan dengan petani miskin.
2.    Sistem Politik Totaliter
Sistem politik ini menekankan pada konsensus total dalam masyarakat baik konflik dengan musuhnya didalam maupun diluar negeri untuk konsensus total tidak hanya dengan indukrinasi ideologinya saja akan tetapi juga dengan menggunakan cara-cara paksaan. Sistem politik totaliter dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem politik komunis dan sistem politik fasis. Keduanya tersebut menghendaki hal seperti berikut ini:
1.     Keduanya menghendaki pengaturan masyarakat secara menyeluruh atas dasar tertentu dengan kelompok kecil penguasa yang memonopoli kekuasaan
2.    Keduanya juga merupakan sistem mobilitasi masa dalam rangka membentuk manusia dan masyarakat baru dalam melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan penguasa
3.    Keduanya juga menempatkan individu di bawah kehendak dan partai tunggal yang mengatasnamakan bangsa dan Negara.
Sistem politik totaliter ini dianut dengan Jerman ketika pada zaman Hilter, Italia pada zaman Mussolini, Jepang sebelum perang dunia ke II RRC Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Negara-negara Eropa Timur sebelum jatuhnya komunis dunia. Sitem politik ini dianut oleh Negara-negara fasis dan Negara-negara komunis.  
3.    Sistem Politik Demokrasi
Secara struktural sistem politik demokrasi secara ideal adalah sistem politik yang memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus. Maksudnya demokrasi yang memungkinkan perbedaan pendapat, persaingan dan peertentangan antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah atau individu dengan kelompok. Demokrasi hanya akan mentolelir konflik yang tidak menghancurkan sistem. Sistem demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur yang mengatur konflik selain itu sistem demokrasipun menyalurkan konflik serta penyelesaian dalam bentuk konsensus selanjutnya prinsip ini akan didasari pembentukan identitas bersama, hubungan kekuasaan, legitimasi, kewenangan dan hubungan politik eonomi.
Berdasarkan uraian diatas bahwa dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai macam sistem politik yang dianut oleh berbagai bangsa di dunia selanjutnya tidak ada satupun sistem politik yang bisa berlaku secara universal karena pelaksaan suatu sitem politik suatu bangsa atau Negara harus dapat disesuaikan dengan kepribadian, pandangan hidup, dan latar belakang sejarah bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia terdiri dari aneka ragam suku, ras, golongan, agama, adat istiadat, budaya dan bahasa daerah yang berbeda. Bangsa Indonesia pun bagian dari bangsa-bangsa di dunia. Semuanya saling membutuhkan dan memerlukan kerja sama yang saling menguntungkan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara baik dalam hubungan kerja sama secara nasional, regional maupun internasional. Oleh karena itu kita harus dapat menerima perbedaan-perbedaan tersebut dengan berpedoman pada pancasila sebagai dasar Negara, pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia. 

Sumber: Drs. H. Suardi Abubakar dkk. Kewarganegaraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar