Kamis, 29 Desember 2016

MEMPERCAYAI PERISTIWA ISRA’ DAN MI’RAJ



Isra’ Mi’raj atau perjalanan Nabi Muhammad SWA dari Mekkah ke Bait Al-Maqdis dalam waktu yang cukup singkat yang merupakan peristiwa suprarasional yang tidak dapat dihayati kecuali melalui pendekatan imani. Oleh karena itu peristiwa yang membuktikan bahwa ilmu dan kodrat ilahi menjangkau bahkan malampaui segala sesuatu.  Jadi peristiwa Isra’ Mi’raj hanya terjadi sekali sehingga tidak dapat diamati, dicoba-coba atau dilakukan terhadapnya suatu percobaan. Maka dariitu setiap usaha untuk membuktikannya secara ilmiah menjadi tidak ilmiah lagi. Dari sini lah kaum muslim mempercayai Isra’ dan Mi’raj karena tidak ada perbedaan antara peristiwa yang terjadi hanya sekali dan yang terjadi berulang-ulang kali supaya yang menjadikannya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lalu di Al-Qur’an menguraikan peristiwa isra’ adalah “hai Muhammad tiadalah ketabahanmu melainkan dengan pertolongan Allah jangan bersedih hati dan jangan pula bersempit dada terhadap apa-apa yang akan mereka tipu dayakan” QS An-Nahl 127. Bisa disimpulkan dengan kenyataan ilmiah yang menunjukan bahwa setiap sistem gerak yang mempunyai perhitungan waktu yang berbeda dengan sistem gerak yang lainnya. Kenyataan membuktikan bahwa kebutuhan akan waktu untuk mencapai suatu sasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar