Senin, 26 Desember 2016

WUJUD HAKIKAT MANUSIA



Sifat hakikat manusia diartikan sebagai cirri-ciri karateristik yang secara prinsipil membedakan mausia dari hewan apabila diperhatikan dari segi biologis antara manusia dan hewan banyak kemiripan misalnya manusai dan hewan sama-sama memiliki tulang belakang, berjalan tegak, menyusui dan melahirkan. Namun, jika dilihat dari wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan yaitu:
1.     Kemampuan menyadari diri
Kunci perbedaan antara manusia dengan hewan terletak pada kemampuan menyadari diri yang dimiliki manusia dnegan adanya kemmapuan menyadari diri, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki cirri khas atau karateristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan yang lain (manusia atu lingkungan fisik) disekitarnya.
2.    Kemampuan bereksistensi
Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk menempatkan diri dan menerobos ruang dan waktu dengan demikian manusia tidak terbelengu oleh tempat atau ruang ini dan waktu ini akan tetapi dapat menembus ke sana dan ke masa depan atau pun masa lampau. Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat untuk kebebasan. Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan belajar mengantisipasi sesuatu keadaan, peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dan sesuatu serta mengembangkan daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.
3.    Memiliki kata hati
Sering juga disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, atau suara hati. Kata hati menunjukan kemampuan pada diri manusia yang memberikan penerangan tentang baik buruknya perbuatan sebagai manusia. Dalam kaitan dengan moral (perbuatan) kata hati yang tumpul menjadikan kata hati yang tajam disebut pendidikan kata hati. Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi. Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral atau berbuat yang didasari oleh kata hati yang tajam.
4.    Moral
Moral disini diartkan perbuatan itu sendiri moral yang sinkron dengan kata hati ynag tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia atau moral yang luhur. Sebaliknya perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati disebut moral yang rendah atau tidak bermoral. Seseorang dikatan bermoral tinggi karena menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta perbuatannya merupakan peragaan dari nilai yang tinggi tersebut.
5.    Kemampuan bertanggung jawab
Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab hubungan kata hati, moral dan tangggung jawab. Kata hati memberikan pedoman moral melakukan dan tanggung jawab merupakan kesediaan menerima konsekuensi dari perbuatan. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, dan  bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan. Sehingga dengan penuh kerelaan dan kesabaran menjadi jelas betapa pentingnya pendidikan moral bagi diri sendiri maupun sebagai anggota masyarakat.
6.    Rasa kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatannya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh hatinya. Karena perbuatan seperti itu tidak sulit untuk dipertanggung jawabkan dan tidka menimbulkan kekhawatiran atau rasa ketidak merdekaan.
7.    Kesedian melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam yang timbul sebagai manifestai dari manusia sebagai makhluk sosial. Jika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut sebaliknya kewajiban oleh karena ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
8.    Kemampuan menghayati kebahagian
Kebahagiaan tidak terletak pada keadaannya sendiri secara faktural ataupun pada rangkaian prosesnya maupun pada perasaan yang diakibatkan tetapi terletak pada kesanggupan menghayati semuanya dengan keheningan jiwa dan menundukkan hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga yaitu: Usaha, Norma dan Takdir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar